Dakwah itu terjal, bahkan curam.
Banyak kerikil berbatu.
Lika-liku di depan, tidak ada yang tahu.
Dakwah itu tentang proses.
Tidak selalu mendapatkan rasa manis di akhir, apalagi pada prosesnya.
Tidak selalu berhasil.
Bahkan Asiyah istri Fir'aun hidup bersama suaminya yang kafir hingga akhir hayat.
Dakwah itu cinta.
Dan cinta memerlukan semua pengorbananmu.
Fikiranmu, perhatianmu, tidurmu bahkan hidup dan matimu.
Tetaplah tersenyum di jalan dakwah ini.
Karena mereka membutuhkannya.
Dengan senyumanmu, pancarkan energi postif untuk mereka.
Tidak lupa akhirat.
Indahnya ia bagi para pendakwah.
“Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga
untuk mereka”. (At Taubáh: 111)