Sabtu, 21 Mei 2011

LKL(Latihan Kepemimpinan Lanjutan) 2011 in Memory with Remaja Masjid Roudlotul 'Ilmi


Bismillahirrahmanirrahim..
Saya ingin sedikit menulis tentang LKL tahun 2011 ini. Mungkin ini agak telat. Tapi nggak papa, untuk mengenang jasa para panitia LKL beserta kru ulul albab yang berpartisipasi  fisik maupun batin.


"LKL.. cahaya hati mencari remaser sejati"


Apa tujuan LKL? Mengapa harus ada LKL, padahal sudah ada LKA?
Pertanyaan diatas telah saya sampaikan ke beberapa panitia LKL, demisioner  dan ulul albab. Inilah jawaban mereka:
1. Mas Ainul Yaqin: tujuan LKL ya untuk mengenalkan  lebih jauh ke remasnya.kenapa harus ada LKL? Karena di remas itu nggak ada peraturan yang mengikat. Remas itu butuh hi-loyality. Jadi untuk membuat itu, LKA aja nggak cukup.
2. Mbak Aulia Baratuzzakiyah: namanya aja LKL, latihan kepemimpinan lanjutan. Maksudnya buat benar-benar nyiapin+membekali adek-adek biar siap menjadi pengurus. Kalo LKA kan Cuma buat istilahnya memperkenalkan, ini lho remas itu.
3. Mas Muhammad Iqbal: ibarat orang yang menanam padi, nggak bisa langsung dimasukkan tanah(kalau bisapun hasilnya nggak maksimal). Harus disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam. Kenapa harus disemai? Padahal dari pabriknya sudah diberi obat-obatan. Meski sudah ada obatnya pun, belum tentu bibit padi tadi bisa bisa menyesuaikan dengan kondisi taah sawah yang lebih keras daripada tanah laboratorium.
4. Mbak Ira Wiranti: –LKA pembekalan untuk jadi anggota pengurus, LKL pembekalan untuk jadi BPH-K.O remas. –LKA pengenalan remas, LKL regenerasi. –LKA santai, LKL lebih serius. –LKA seperti uas semester  I, LKL seperti penjurusan.




Berikut adalah sedikit kisah LKL tahun 2011 ini,
Dimulai pada hari selasa, 22 Maret 2011. Panitia LKL membagikan amplop kepada para remaser kelas sepuluh. Di dalam amplop itu berisi dua lembar kertas. Satu kertas berbentuk masjid yang berisi pesan, kesan dan kata-kata mutiara untuk kami, yang masing-masing berbeda isinya#terimakasih mbak, mas, tulisannya sangat bermanfaat#. Satu lagi kertas berukuran F4, sebagai undangan. Undangan Grand Opening LKL yang akan diadakan dua hari selanjutnya, yaitu hari kamis, 24 maret 2011 di kelas PAI 2.


Saat Grand Opening tiba. Kami(kelas sepuluh), diringkus kedalam ruangan yang berbalut kain hitam. Sebelum masuk ruangan itu kami diberi sebuah souvenir, gantungan kunci Bali yang dibaliknya bertuliskan “LKL Remas RI 2011”.  Acara dibuka oleh pembawa acara kita, mbak Dewi Anggraini.  Kami semua diberi  amplop(lagi).  Amplop itu berisi puzzle yang berwarna putih, biru dan hijau. Setelah diberi aba-aba, kita diminta menyusun puzzle milik kita dengan puzzle milik teman-teman yang lain agar membentuk gambar(menjadi beberapa gambar). Kami berkumpul dengan teman yang memiliki gambar sama dan itulah kelompok kita.  Kelompok itu digunakan sebagai “keluarga” selama satu bulan kedepan(sampai LKL tiba).  Setiap keluarga memiliki nama. Nama yang kami gunakan adalah nama-nama wali.


Setelah kita kumpul berkelompok, giliran ketua Remas RI 2009-2010 yang unjuk bicara. Mas Imam Rahmat Fahmi membagikan kertas gambar dan satu spidol pada setiap kelompok. Di kertas itu kita diminta untuk menggambarkan apapun tentang REMAS. Berbagai macam gambar yang kami hasilkan, dari masjid, lambang remas, serta gambar orang laki-laki berpeci dan perempuan berjilbab.


Setelah shalat ashar, kami berkumpul kembali ke ruang “hitam”. Acara penutupan, mbak Ira Wiranti mempresentasikan sesuatu kepada kami semua. Ditengah presentasi, mbak Nisa’i Fatimah membawa kue yang diatasnya terdapat lilin. Happy Birthday BPH REMAS RI 2010-2011. Ternyata para BPH kami milad dalam waktu yang berdekatan. Setelah itu acara penutupan dengan makan gado-gado.


Di grand opening ini, setiap keluarga LKL diberi tugas. Tugas pertama adalah membuat buku harian dari barang bekas dan tiap kelompok dibagi untuk menjadi BPH(bohong-bohongan). Tugas kedua adalah foto bersama keluarga dan membuat pigura untuk meletakkan foto tersebut. Tugas terakhir adlah membuat tanda peserta LKL yang tiap keluarga memiliki warna kertas yang berbeda.


Jum’at 15 April 2011 adalah acara terakhir pra-LKL, yaitu BPH in Festival yang bertempatan di lab kimia. Para BPH mencontohkan kami mengahadapi sebuah acara Remas lalu dari masing-masing kelompok diminta untuk merencanakan suatu acara dan mempresentasikannya didepan seperti apa yang telah dilakukan BPH tadi. AC yang harusnya terasa dingin menjadi terasa panas karena ruangan lab kimia ini berisi kurang lebih 70 kepala dan kebanyakan dari kami merasa tegang. Acara yang kami ciptakan adalah buber dg anak yatim, islamic green camp, fest hadrah, jalan sehat+ziarah dg kaum dhuafa. Semoga acara tersebut menjadi inspirasi yang bermanfaat. Amin.


Tibalah tanggal 22 April 2011, LKL hari pertama. Pukul tujuh pagi kami berkumpul di aula sunan giri-nya SMANSA. Setelah pembukaan, tiap keluarga dibagi untuk mendapatkan materi yang masing-masing bertempatan di kelas-kelas. Tidak sekedar menunjukkan kelas untuk memperoleh materi, perlu memecahkan kode berupa rangkaian kalimat yang berhubungan dengan lokasi-lokasi tersebut. Terdiri dari  4 pos materi. Pos manajemen diri, pos kepemimpinan, pos BPH, dan pos loyalitas totalitas remaser.

Setelah shalat jum’at, tibalah sesi yang tak diduga-duga bahwa sesi ini sangat menyenangkan. Talk show bersama Ulul Albab yang dihadiri oleh Mas Badrudin, Mas Hasbi, Mas Zahid, Mas Joko, Mbak Avi, Mbak Ninis, Mas Zuwanto, Mas Vath, Mas Wachid, Mas Bhakti, dan mas Imam. Masing-masing dari mereka berbicara lantang di depan kami namun dapat merangkul serta membuat kami terpana pada setia untaian kalimat mereka.


Sabtu, 23 April 2011, hari kedua LKL. Sepulang sekolah kami berkumpul diluar gerbang SMANSA untuk merantau ke Buper Semen dengan mnggunakan angkutan kota hitam-kuning, jurusan GKB-SMANSA. Setelah sampai disana semua peserta berkumpul di atas permadani rajut(baca:tikar) dan berkelompok sesuai divisi masing-masing. Inilah yang dinamakan problem solving, dimana setiap divisi mempresentasikan hasil kerjanya selama kurang lebih delapan bulan yang lalu.


Setelah shalat ashar kami berkumpul kembali diatas permadani rajut dan berkumpul sesuai keluarga LKL. BPH in action, begitulah judul acara berikut. Setiap anggota diberi sebuah permasalahan yang diminta untuk memberikan sebuah solusi. Permasalahan tersebut seputar dengan proker-proker remas, hubungan remas dengan osis dan sebuah masalah antara lawan jenis di dalam remas.



Senja tiba, saatnya shalat maghrib berjama’ah. Saat bintang-bintang bermunculan, kami semua kembali keatas permadani rajut. Diiringi rebana,  alunan shalawat dilantunkan. Menjinakkan ganasnya sang angin malam#ecieeh#.


Perut terasa lapar karena tenaga banyak terkuras. Nasi bungkus lauk tahu dan daging terasa begitu nikmat. Setelah makan malam, saatnya beristirahat sejenak.


Pukul 22.00, kami dibangunkan oleh panitia. Kami dibawa ke sebuah jalan. Slayer telah bersiaga menutupi alat pengelihatan kami masing-masing. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang disetiap kelompok. 3 akhwat dan 1 ikhwan. Kami berjalan menelusuri pohon-pohon dan ilalang, seperti ditengah hutan. Tujuan kami adalah menemui beberapa pos dengan membawa amanah, yaitu sebuah amplop. Pos pertama adalah pos akhlak. Pos kedua adalah pos divisi. Pos ketiga adalah pos BPH, dipos inilah kita memilih ingin memperoleh jabatan apa kelak. Pos terakhir adalah pos ulul albab. Menurut dari beberapa komentator kelas sepuluh, pos terakhir inilah yang banyak disenangi. Pasalnya, kami dapat leluasa mencurahkan isi hati kepada golongan tua Remas RI serta hanya di pos inilah kami mendapatkan penerangan lampu.


Usai jurit malam, kami berkumpul di lapangan voly bumper semen. Sesi yang paling mendebarkan, yaitu sesi ikrar. Kami berbaris dengan rapi, layaknya upacara bendera di sekolah. Beberapa dari kami terserang penyakit magh dan merasa kelelahan, namun itu semua tak sebanding dengan debaran jantung kami yang begitu hebatnya. Panitia memulai pembicaraan, mereka meminta pada kami yang berkeinginan untuk menjadi ketua Remas agar maju kedepan. Satu, dua ikhwan maju kedepan. Satu akhwat maju kedepan. Sepi. Ulul Albab angkat bicara, “hanya 3 orang ini yang mau jadi ketua? Berarti nggak usah pakai pemilihan udah langsung jadi ketua semua yaa”. Kalimatnya memecahkan keheningan malam. Seorang akhwat merasa ragu-ragu namun mencoba memantapkan hatinya. Ia maju bersanding dengan tiga orang didepan sana. Kru Ulul Albab beraksi kembali. Tidak lama seorang akhwat menyamai barisan keempat temannya didepan sana. Ulul Albab merasa kecewa terhadap para generasi ikhwan yang ‘kalah berani’ dengan para akhwat. Mereka memanggil ketua pelaksana LKL dan ketua Remas. Mereka berbincang dibelakang kami. Setelah berunding, para panitia membujuk kami, terutama para ikhwan agar turut maju kedepan. Cukup lama, namun tidak membuahkan hasil. Kalendar telah menunjukkan hari minggu. Kami semua merasa semakin lelah. Namun tak disangka, keputusan akhir  dari dari sesi yang sangat mendebarkan ini  adalah “ikrar dibatalkan”.


Sedikit dari kami kembali ke tenda dengan membawa rasa takut. Namun mayoritas dari kami merasa bersalah terhadap panitia dan kru Ulul Albab. Kami mengambil air wudhu untuk tahajud dan subuh berjama’ah. Mata kami terasa begitu berat. Tausiyah dari Pak Alil terdengar samar-samar.


Usai shalat subuh, kami dipersilahkan kembali ke tenda untuk beristirahat. Usai beristirahat, kami berolah raga mandiri lau sarapan pagi. Cukup membangkitkan semangat kami dipagi ini.


Panitia memanggil kami untuk berkumpul kedalam tenda panitia. rintik-rintik hujan membuat suasana menjadi teduh. didalam tenda kami membahas tentang insiden "setelah jurit malam". panitia meminta maaf pada kami. begitu pula sebaliknya. panitia memberikan api semangat pada kami. menerangkan bahwa begitu pentingnya sosok ketua dalam suatu organisasi. peserta ikhwan mulai terbakar semangatnya. akhirnya kita memutuskan berikrar kembali.


Laporan :
"Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahim.dengan ini kami menyatakan ingin menjadi ketua / pengurus Remaja masjid Roudlotul Ilmi periode 2011-2012.wassalamualaikum wr wb."
ikrar kedua kami terdengar lantang dilapangan voly. hampir seluruh dari peserta ikhwan menjadi berani untuk maju kedepan.


Acara selanjutnya adalah out bond. Permainan pertama adalah memindahkan bola dengan tali rafia. Lalu dilanjutkan dengan permainan memindagkan kelereng dengan pipa. Setelah itu kita diminta untuk merayap dibawah rangkaian tali rafia. Lalu permainanmenyusun angka, seperti sudoku. Lalu ditutup dengan permainan mengeluarkan bola didalam pipa dengan menggunakan air.



Usai mengeluarkan energi yang cukup banyak, kami kembali ke tenda untuk packing. Penutupan dilakukan bersamaan dengan pengumuman pemenang dan the best akhi dan ukhti.


Berikut adalah penilaian dari panitia:

Pemenang out bond: kelompok Sunan Gunung Jati

Kelompok terbaik: kelompok SunanMuria

Ukhti terbaik: Bahiratul Nadliyah









 Akhi terbaik: Ilham Adlin










Testimoni dari beberapa peserta LKL 2011:
1. Nurul Fajriyah: seru waktu out bond-nya soalnya keluargaku menang.
2. Hikmah Suci Unjila: sebelum LKL, aku kurang membaur dengan temen-temen, tapi saat LKL aku belajar banyak hal.karena stelah aku membaur, banyak hal-hal dari orang lain yang aku pelajari. Aku juga belajar arti bersama dan kekompakan. Betapa kekompakan dapat menjadi kunci untuk memecahkan masalah.
3. Septiani  Ayustiningrum: menurutkuu. SERU euy..
4. Yulinda(salah satu peserta LKL yang tida k dapat mengahadiri LKL dikarenakan sakit): nyesel banget udah ngelewatin momen berharga yang ga akan bisa keulang lagi.




"LKL.. cahaya hati menjadi remaser sejati"


Segala puji bagi Engkau yang telah mengikat kami dengan tali ukhuwah-Mu. Dengan ridho-Mu, izinkanlah tali itu agar takkan pernah rapuh oleh waktu dan keadaan. amin.

Tidak ada komentar: