Sabtu, 03 Maret 2012

Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)


Usus buntu, sesuai dengan namanya bahwa organ ini merupakan saluran usus yang ujungnya buntu. Usus ini besarnya kira-kira sebesar jari kelingking, terhubung pada usus besar yang letaknya berada di perut bagian kanan bawah.

        Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Beberapa orang mengira organ ini sebagai organ pencernaan tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik yang secara aktif berperan dalam kekebalan tubuh.

Seperti organ pencernaan yang lain, appendiks atau usus buntu ini dapat mengalami kerusakan ataupun ganguan serangan penyakit. Hal ini yang sering kali kita kenal dengan nama Appendicitis. Appendix adalah ususu buntu sedangan –itis adalah penyakt yang berupa peradangan. Jadi Appendicitis adalah Penyakit Radang Usus Buntu.

  • Penyebab Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya adalah akibat penyumbatan pada lapisan saluran appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras, pembesaran jaringan limfoid, penyakit cacing, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

        Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces. Penyumbatan inilah yang menjadikan bagi bakteri berkembang biak. Dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, faktor tersebut yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu.

        Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya tak dapat dicerna oleh usus sehingga menyelinap ke saluran appendiks sebagai benda asing. Begitu pula terjadinya pengerasan tinja/feces (konstipasi) dalam waktu lama sangat mungkin ada bagiannya yang terselip masuk ke saluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media bakteri bersarang dan berkembang biak yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut.


        Seseorang yang mengalami penyakit cacingan, apabila cacing yang beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.

  • Gambaran Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)
        Ketika usus buntu meradang, ia akan membengkak, sehingga aliran cairan limfe dan darah pada usus buntu menjadi tidak sempurna akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan karena sudah tak mendapatkan makanan lagi.



        Pembusukan usus buntu ini menghasilkan cairan yang bernanah, apabila tidak segera ditangani maka akibatnya usus buntu akan pecah dan nanah tersebut (yang berisi bakteri) akan menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Radang Usus Buntu
Gejala usus buntu bervariasi tergantung stadiumnya;
  1. Penyakit Radang Usus Buntu akut (mendadak).
    Pada kondisi ini gejala yang ditimbulkan tubuh akan panas tinggi, mual-muntah, nyeri perut kanan bawah, buat berjalan jadi sakit sehingga agak terbongkok.
  1. Penyakit Radang Usus Buntu kronik.
    Pada stadium ini gejala yang timbul sedikit mirip dengan sakit maag dimana terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada apendisitis akut yaitu nyeri pada perut kanan bawah, sehingga jika kita tekukkan kaki kanan ke atas, akan terasa sakit pada perut bagian kanan.
  • Pemeriksaan diagnosa Penyakit Radang Usus Buntu

Ada tigamacam pemeriksaan yang di lakukan oleh dokter pada pasien. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiology ;
  1. Pemeriksaan fisik.
    Pada appendicitis akut, dengan pengamatan akan tampak adanya pembengkakan rongga perut dimana dinding perut tampak mengencang. Pada perabaan didaerah perut kanan bawah, seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri.
Dengan di tekukkan kaki kanan ke atas, maka rasa nyeri di perut semakin parah. Kecurigaan adanya peradangan usus buntu semakin bertambah bila pemeriksaan dubur dan atau vagina menimbulkan rasa nyeri juga (suhu dubur yang lebih tinggi dari suhu ketiak).
  1. Pemeriksaan Laboratorium.
            Pada pemeriksaan laboratorium darah, umumnya kenaikan dari sel darah putih (leukosit) sekitar 10.000 – 18.000/mm3. Jika terjadi peningkatan yang lebih dari itu, maka kemungkinan apendiks sudah pecah.
  1. Pemeriksaan radiologi.
            Appendisitis dapat di diagnois menggunakan media Rontgen, Ultrasonografi (USG) dan CT scan
  • Penanganan dan Perawatan Penyakit Radang Usus Buntu

Bila diagnosis sudah pasti, maka penderita harus melaksanakan operasi. Pemberian antibiotik juga dapat di lakukan, namun kemungkinan kambuhnya penyakit radang usus buntu kembali sebesar 35%.

Setelah dilakukan pembedahan, harus diberikan antibiotik selama 7 – 10 hari. Selanjutnya adalah perawatan luka operasi yang harus terhindar dari kemungkinan infeksi dari alat yang terkontaminasi dll.

1 komentar:

Ishmah Rafidatuddini mengatakan...

mohon koreksiannya :)